Kamis, 11 November 2010

MTSN MODEL SUMBERLAWANG



Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Sumberlawang : SATU-SATUNYA MTSN MODEL DI SUBOSUKAWONOSRATEN







Mentari pagi belum lama beranjak dari balik peraduan. Namun aktifitas sudah mulai tampak di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Sumberlawang. Satu persatu guru, karyawan dan murid berdatangan. Mereka saling berjabat tangan dan mengucapkan salam. Saling mengucapkan salam ketika bertemu, adalah satu hal yang sederhana untuk dilakukan. Sangat sederhana, hingga kadang tak terpikir untuk melakukannya. Apalagi, jika itu dilakukan setiap berpapasan dengan guru atau teman di sekolah. TANAMKAN AKHLAK MULIA Menurut Kepala Sekolah MTsN Sumberlawang Drs. H Moh. Sumari yang ditemui di ruang kerjanya yang nyaman baru-baru ini, kebiasaan ini(mengucap salam ketika bertemu) memang bagian dari penanaman dini akhlak mulia bagi siswanya. Tak hanya itu, semua siswa di tempat ini juga selalu melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah bersama Guru di Masjid Muttaqin milik sekolah. Ada juga gerakan infaq setiap Jumat, yang hasilnya digunakan untuk membantu teman yang sakit atau kena musibah. Gerakan RABU BERSIH dan JUMAT KHUSU, diterapkan di lingkungan kelas dan madrasah.Mulanya memang tak mudah, membiasakan diri melakukan semua itu,ungkap Sumari. Apalagi, anak seusia ini, masa-masa suka memberontak, melakukan kehendaknya sendiri-red. Tetapi para guru tak putus asa menanamkan hal ini, hingga hasilnya dapat dilihat seperti sekarang. Awalnya mereka terpaksa, tapi jika terus menerus dilakukan, akan menjadi pola kebiasaan. SATU-SATUNYA MTSN MODEL Berdiri di atas lahan seluas 9.950 m2 dengan landscape yang berbeda ketinggian, memiliki tantangan tersendiri untuk menata bangunan kelas dan sarana pendukung lainnya. Sekolah yang berdiri pada tahun 1967 ini memiliki 15 kelas dan berbagai fasilitas lain seperti laboratorium IPA, perpustakaan, Laboratorium komputer, masjid, ruang koperasi dan lain sebagainya. Bahkan, di tempat ini juga ada gazebo di tengah taman yang indah, sebagai sarana siswa berdiskusi, bercengkrama, atau sekedar melepas lelah. Lingkungan yang bersih dan indah, serta pola kebiasaan hidup bersih yang diterapkan, membuat madrasah yang terletak di jalan raya lintas Solo-Purwodadi ini terlihat asri dan sejuk. Berbagai prestasi juga berhasil diraih, baik di tingkat kecamatan, kabupaten, maupun propinsi. Seperti juara II Lomba Sekolah Sehat (LSS) se Kabupaten Sragen tahun 2005, yang lalu maju mewakili Sragen pada lomba serupa di tingkat propinsi. Secara akademik, prestasi yang diraih juga berderet. Lomba pidato, pidato bahasa inggris, pidato bahasa arab, puisi, paduan suara, cerdas-cermat Al Quran, dan lain sebagainya, paling rendah meraih juara II. Untuk prestasi di bidang non- akademik, seperti Lomba Perkemahan Pramuka,K3, dan volly, hampir setiap tahun meraih juara. Dari deretan prestasi ini, yang ada hanya angka I dan II. Tak heran, pada tanggal 14 Maret 1998 MTsN Sumberlawang dikukuhkan oleh Direktorat Jenderal Pembinaan Pelembagaan Agama Islam ( Dirjen Bimbaga Islam) Departemen Agama, sebagai Madrasah Tsanawiyah Negeri Model. Hal ini merupakan satu kebanggaan tersendiri, karena menjadi satu-satunya MTs Negeri MODEL di wilayah SUBOSUKAWONOSRATEN. PIDATO SPONTAN BERHADIAH Satu lagi cara unik yang diterapkan Moh Sumari, di madrasah yang memiliki 617 siswa dan 53 guru dan karyawan ini. Setiap upacara tanggal 17, seorang murid diberi kesempatan untuk berpidato dalam bahasa inggris maupun arab, secara spontan. Siapapun yang berani maju dan melakukannya akan diberi hadiah berupa uang yang berasal dari kantong pribadinya. Ternyata cara ini cukup ampuh menjaring minat siswa untuk terpacu mengusasi bahasa inggris maupun arab dan berani tampil dihadapan seluruh guru dan temannya. Selain pidato berhadiah, untuk membuat siswanya memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sesama, secara rutin diadakan juga lomba kebersihan ruang kelas dan tertib administrasi. Selain itu, kelas yang mengumpulkan infaq terbanyak, diumumkan tiap tiga bulan sekali. Bagi guru dan karyawan, wajib membayar 1% ke MTsN, yang merupakan sebagian dari 2,5 persen zakat wajib untuk fakir miskin. Hasilnya,dikumpulkan dan diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu. Setiap hari minggu pertama, diadakan juga zikir bersama sekalugus silaturahmi antar guru dan karyawan yang bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa sekaligus ajang mempererat tali persaudaraan. HASILKAN ALUMNI YANG CERDAS DAN BERAKHLAQ MULIA Semua kiat yang diterapkan di lingkungan sekolah ini, menurut Sumari, memiliki satu tujuan yan sama, yaitu menghasilkan alumni yang cerdas dan berakhlak mulia. Saya bangga melihat alumnus sekolah ini berhasil dan mapan dalam hidupnya, pungkasnya. Hal apapun, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, hasilnya tak akan pernah sia-sia. Sumber : Peppy (Bagian Humas)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih kang mas mbak yuu yang telah mengunjungi blog saya, jangan lupa komen diatas yaa...